#SIP: LINGKUP DATA


#SIP: LINGKUP DATA

Lingkup Data

                                                                       


1.      Hirarki Data

Menurut Jogiyanto (1999), hirarki data adalah suatu sistem informasi yang menginterasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Tujuannya yaitu, untuk menentukan data yang dibutuhkan dalam sistem sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipenuhi dengan baik.

Menurut Kadir (2004), hirarki data secara tradisional yaitu data yang diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri atas elemen data, rekaman (record) dan berkas (file). Elemen data merupakan satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Sedangkan rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait; dan berkas merupakan himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk sebuah berkas.

Menurut Yulia (2012), hirarki data adalah sebuah gambaran berbentuk seperti tree atau flowchart yang digunakan untuk penjelaskan penggabungan elemen-elemen dari tingkat sebelumnya ke tingkat setelahnya atau jalannya suatu program yang telah diolah didalam database (menggambarkan realita dalam sebuah organisasi ke bentuk data komputer.

Menurut Suryana (2012), hirarki data adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti struktur pohon. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya). Konsep pewarisan (inheritance) merupakan prinsip hierarki ini, dimana metode dan / atau atribut yang ditentukan dalamsebuah objek kelas dapat diwariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lain di bawahnya.Satu sistem dapat mempunyai abstraksi hierarki yang banyak, contohnya : aplikasi financial,kita dapat mempunyai tipe-tipe pelanggan dan simpanan yang berbeda-beda. 

Menurut Mulyani (2016), hirarki data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki-hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditujukan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik pula. Data bisa di organisasikan menjadi enam tingkatan yang dapat disusun ke dalam sebuah hirarki yaitu:

a.       Bit, adalah unit terkecil dari data yang di representasikan dengan nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik sedangkan 1 mempunyai arus listrik.

b.      Byte, adalah kumpulan dari bit-bit  yang membentuk suatu karakter.

c.       Field (elemen data), adalah kumpulan karakter yang membentuk sekelompok data atau angka.

d.      Record, adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.

e.       File, adalah kumpulan record yang berhubungan dengan objek tertentu.

f.        Database, adalah kumpulan data yang tersimpan ke dalam file-file.



2.      Penyimpanan Sekunder      

                                  

Menurut Sulianta (2008), SASD merupakan singkatan Sequential Access Storage Device dan DASD yang merupakan singkatan dari Direct Access Storage Device digolongkan sebagai media penyimpanan sekunder, dikarenakan media penyimpanan tersebut ditempatkan terpisah dari komputer itu sendiri, biasanya digunakan untuk menyimpan data dan program dalam bentuk semi permanen. Terdapat dua penyimpanan sekunder yaitu:

a.       SASD (penyimpanan berurutan)

                                 

Menurut Sulianta (2008), SASD (Serial/sequentialAccesss Storage Device) adalah suatu perangkat simpan yang bekerja secara sekuensial, dengan kata lain perangkat penyimpanan ini bekerja dengan cara membaca data secara urut dari awal sampai akhir tanpa ada kemungkinan melewati bagian tertentu. Contoh perangkat ini adalah mgnetic tape, punched card dan paper tape. Perangkat simpan ini sudah jarang dipakai dan relatif lambat tetapi harga relatif murah. Perangkat SASD biasanya digunakan untuk membuat cadangan (backup) data dan program

b.      DASD (penyimpanan akses langsung)

Menurut Sulianta (2008), DASD (Direct Access Storage Device) merupakan jenis memori eksternal yang mempunyai akses langsung terhadap data. Contohnya seperti magnetik (floopy disk, hard disk), removable hard disk, (Zip disk, flash disk) dan optical disk. Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan. DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan kelokasi manapun dalam medium penyimpanan.



3.      Pemrosesan Data

Menurut Sulianta (2008), pemrosesan data (data processing) adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputersehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai system informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran. Terdapat tiga pemrosesan data, yaitu:

a.      Pemrosesan Batch

                       


Menurut Sulianta (2008), batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses. Manfaat batch processing :

-          Hal ini memungkinkan berbagi sumber daya komputer antara banyak pengguna dan program

-          Menggeser waktu pemrosesan pekerjaan untuk saat sumber daya komputasi kurang sibuk

-          Menghindari diparkir sumber daya komputasi dengan intervensi manual oleh menit-menit dan pengawasan.

Tujuan dari sistem ini adalah memperbarui tiga file master, persediaan, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka secara harian, yang disebut siklus harian. Kelemahan utama pengolahan batch adalah kenyataan bahwa file baru menjadi mutakhir setelah dilakukan siklus harian. Ini berarti manajemen tidak selalu memiliki informasi paling mutakhir yang menggambarkan sistem fisik (Roharjana, 2017).

b.      Pemrosesan Online

Menurut Sulianta (2008), pemrosesan online yaitu dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan zaman. Teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetic. Setiap transaksi diproses pada semua file master yang berkaitan sementara data transaksi berada dalam penyimpanan primer.

Pemrosesan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman.Terobosan teknologi yang memungkinkan pengolahan online adalah penyimpanan piringan magnetik. Setiap transaksi diproses pada semua file master yang berkaitan sementara data transaksi berada dalam penyimpanan primer. Catatan persediaan yang sesuai dibaca dalam penyimpanan primer, diperbarui dengan data transaksi, kemudian ditulis kembali pada DASD. Kemudian catatan piutang diperbarui dengan cara yang sama, dilanjutkan dengan catatan analisis penjualan. Ketiga file DASD tersebut diperbarui sebelum transaksi selanjutnya dimasukkan (Laudon, 2008).



c.       Sistem Real Time

                         


Menurut Sulianta (2008), sistem real time adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan komputer merespons dengan cepat pada status sistem fisik.  Penyimpanan data komputer, berasal dari bahasa Inggris “computer data storage” sering disebut sebagai memori komputer, merujuk kepada komponen komputer, perangkat komputer, dan media perekaman yang mempertahankan data digital yang digunakan untuk beberapa interval waktu. Atau juga bisa disebut dengan konsep untuk menentukan operasi dari sistemnya real time terbagi dua jenis yaitu :

-          Perangkat keras sistem akan gagal apabila melewati batasnya, contohnya kontrol pesawat terbang

-          Perangkat lunak kinerja itu turun apabila melewati batasnya, contohnya pesanan tiket.

Komponen dari real time system ini adalah:

-          Perangkat keras

-          Sistem operasi real time

-          Bahasa pemrograman real time

-          Sistem komunikasi.





Jogiyanto, H. (1999). Analisis dan desain sistem informasi.  Yogyakarta:  Andi.

Kadir. A. (2004). Konsep dan tuntunan praktis basis data. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Laudon, K. C. (2008). Sistem informasi manajemen mengelola perusahaan digital. Jakarta: Salemba.

Mulyani, S. (2016). Analisis dan perancangan sistem informasi manajemen. Bandung: Abdi Sistematika.

Roharjana, I. K. (2017). Pengembangan sistem informasi menggunakan metodologi agile. Yogyakarta:

Sulianta, F. (2008). Komputer forensik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Suryana, D. (2012). Sistem teknologi informasi. Jakarta: Garasindo.

Yulia, D. (2012). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#SIP: EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

#SIP PROPOSAL PERANCANGAN APLIKASI ALAT TES PSIKOLOGI

#SIP : SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)