METODE ILMIAH
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa
Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut
diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos
uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penjelasan lainnya yaitu,
Jika dijelaskan secara lengkap Metode Ilmiah terdiri dari 2 (dua) kata
yaitu kata Metode dan Ilmiah. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan
suatu kegiatan untuk memecahkan masalah yang ada secara sistematis. Sedangkan
kata Ilmiah merupakan cara mendapatkan pengetahuan secara alami dan berdasarkan
bukti fisis. Seseorang yang melakukan metode ilmiah untuk memecahkan
masalah akan membentuk atau mengambil Hipotesis. Hipotesis inilah yang nantinya
akan menjelaskan masalah, dan dapat digunakan untuk pengujian serta melakukan
eksperimen.
Penelitian atau metode ilmiah
umumnya menfokuskan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang harus
dipecahkan, pengumpulan data, lalu menanalisis data dan menarik kesimpulan yang
tepat. Penelitian ini sifatnya sangat objektif, karena tidak berdasarkan pada
perasaan, pengalaman maupun intuisi seorang peneliti yang sifatnya subjektif.
Unsur-Unsur Metode Ilmiah:
1. Karakterisasi / Pengamatan dan Pengukuran
Unsur metode ilmiah yang
pertama adalah unsur karakterisasi. Karakterisasi merupakan proses
pengidentifikasian sifat-sifat utama yang berhubungan ataupun relevan dengan
subjek yang sedang diteliti. Proses karakterisasi terdiri dari proses
pengamatan dan pengukuran objek-objek yang berkaitan dengan objek penelitian.
Hasil pengamatan dan pengukuran biasanya akan ditabulasikan dalam bentuk tabel
dan disajikan dalam bentuk grafik ataupun diagram yang dibuat dengan
menggunakan perhitungan statistika.
2. Hipotesis
Unsur metode ilmiah yang
kedua adalah hipotesis. Hipotesis merupakan aktivitas pendugaan sementara dari
apa yang telah didapatkan dari aktivitas pengamatan dan pengukuran yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Pembuatan hipotesis biasanya dilakukan dengan jalan
mencocokkan data-data aktual yang didapatkan dari aktivitas pengamatan dengan
data-data sekunder yang telah ada sebelumnya.
3. Prediksi / Deduksi dari Hipotesis
Unsur metode ilmiah yang
ketiga adalah prediksi. Jika hipotesis yang dibuat berguna, maka peneliti dapat
segera membuat prediksi dari kejadian yang diamatinya. Prediksi biasanya dibuat
untuk meramalkan hasil akhir dari sebuah eksperimen yang dilakukan oleh seorang
peneliti. Hasil peramalan atau pun prediksi yang dibuat bersifat statistik dan
belum diketahui tingkat kebenarannya.
4. Eksperimen
Setelah prediksi ataupun
deduksi dari hipotesis dibuat, unsur metode ilmiah yang selanjutnya adalah
eksperimen. Aktivitas eksperimen dijalankan untuk menguji apa yang telah
diprediksikan sebelumnya. Jika prediksi yang diuji sesuai dengan hasil
eksperimen, maka kemungkinan besar hipotesis yang dibuat benar (masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut), akan tetapi jika prediksi yang diuji
tidak sesuai dengan hasil eksperimen, maka hipotesis perlu ditinggalkan dan
digantikan dengan hipotesis yang baru.
MEMBEDAKAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN YANG
TIDAK ILMIAH DENGAN YANG ILMIAH
Pengetahuan tidak ilmiah
adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik terhadap
kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di dalam pikiran manusia secara
deduktif dan analitik. Misalnya, pencak silat, bela diri, kebatinan,
matematika, dan sebagainya.
Sedangkan, pengetahuan
ilmiah adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau
memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan
menerapkan metode ilmiah. Mialnya, kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal
tertentu (objek/lapangan) yang merupakan kesatuan yang sistematis dan
memberikan penjelasan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis
yang dapat dipertanggung jawabkan dengan menunjukan sebab-sebab hal/kejadian
itu. Oleh karena itu cara memperoleh pengetahuan dan cara memperoleh
pengetahuan ilmiah atau sains sudah jelas berbeda.
KEUNGGULAN DAN KETERBATASAN SERTA PERANAN
METODE ILMIAH DALAM PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Metode ilmiah memang selalu
digunakan dalam penulisan karya ilmiah, namun metode ilmiah juga memiliki
keunggulan dan keterbatasan. Berikut ini, menjelaskan keunggulan, keterbatasan,
serta peranan metode ilmiah.
Keunggulan metode ilmiah :
a. Mencintai kebenaran obyektif, bersifat adil dan
hidup bahagia
b. Kebenaran tidak absolut karena kebenaran dicari
secara terus menerus
c. Dengan ilmu pengetahuan kita tidak dapat dengan
mudah percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-untungan karena terjadi
proses yang teratur di alam
d. Dengan ilmu pengetahuan kita memiliki rasa
ingin tahu yang lebih banyak
e. Dengan ilmu pengetahuan kita tidak mudah
berprasangka tetapi dapat berpikir secara terbuka, obyektif, dan toleran
f.
Dengan
metode ilmiah kita tidak mudah percaya tanpa bukti
g. Dengan metode ilmiah kita jadi memiliki sikap
optimis, teliti, berani membuat pernyataan yang benar menurut ilmiah
Keterbatasan metode ilmiah :
a. Metode ilmiah bersifat tentatif yaitu sebelum
ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan maka kesimpulan dianggap
benar. tetapi kesimpulan ilmiah bisa berubah sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan
b. Metode ilmiah tidak dapat membuat kesimpulan
tentang baik buruk sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni
dan estetika
Peranan metode ilmiah :
a. Metode ilmiah berperan untuk memberikan
penjelasan logis dalam ilmu empiris
b. Sebagai landasan dalam melakukan suatu
penelitian ilmiah
c. Berperan dalam memberikan bukti yang konkrit
terhadap suatu ilmu pengetahuan
SUMBER:
(MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH
DASAR SOFTSKILLS)
NAMA :
LUTHFIA INDRA RIZKA
KELAS :
1PA11
NPM :
14516147
Komentar
Posting Komentar