PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR
Ilmu
alamiah dasar (IAD) atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science)
merupakan ilmu pengetahuan yang menjelaskan tentang gejala-gejala dalam alam
semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD
hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja dan
ilmu yang hanya berbicara tentang bagaimna metode-metode ilmu kealaman dalam
menjelaskan gejala-gejala alam lebih secara filosofi. IAD merumuskan pemikiran
yang selalu di landasi oleh realisme, karena ilmu sains ini berbicara tentang
metode-metode alamiah dan gejala-gejala alamiah sehingga tidak dapat lepas dari
realitas objek-objek materi yang dapat dilihat oleh indra. Sedangkan ilmu
alamiah dasar menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006: V) “Ilmu Alamiah
Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi”.
Jadi,
pengertian ilmu alamiah yang saya ketahui itu adalah pengetahuan dasar yang
mempelajari alam semesta, dan dapat dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya
ilmu pengetahuan alam. Yang dapat dipelajarinya dengan cara metode-metode atau
prinsip-prinsip yang tidak dapat lepas dari kenyataan (realitas).
Ilmu
alamiah dasar yang mempelajari dasar-dasar alamiah secara universal atau
keselururan tapi yang mencakup dasar-dasarnya saja. Ilmu alamiah selalu
merumuskan masalahnya dari gejala-gejala yang realitas sehingga metode yang
dapat digunakan dalam ilmu alamiah dasar adalah metode-metode yang tidak lepas
dari objek-objek materi yang dapat dilihat dan dirasa oleh panca indra.
Metode-metode yang digunakan dalam menapsirkan Ilmu Alamiah Dasar adalah
metode-metode alamiah yang dapat di lihat oleh indra sehingga,tidak dapat
dengan mudah untuk mengambil keputusan untuk membuat prinsip mengenai ilmu
alamiah dasar jika tidak ada realitanya.
Ruang Lingkup Ilmu Alamiah Dasar
1. Konsep dasar
tentang Ilmu Pengetahuan Alam, meliputi:
a.
Fisika (Physics)
Suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek wujud
dengan perubahan–perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi
dalam mekanika, panas, bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik
mekanika, teknik sipil, teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar ilmu
bumi dan antariksa.
b.
Kimia (Chemistry)
Suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari aspek
susunan materi dan perubahan–perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis
besar dibagi menjadi kimia anorganik dan kimia organik. Kedua bagian itu pada
dasarnya membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif dan
kuantitatif.
c.
Biologi
( Biological Science )
Ilmu
pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya. Biologi dibagi
atas cabang-cabang antara lain :
·
Botani
·
Zoologi
·
Morfologi
·
Anatomi
·
Fisiologi
·
Sitologi (Biologi
Sel)
2. IPA dan
Perkembangan Teknologi.
Setelah
teknologi menempuh pertentangan amat pesat masa lalu hingga menyilaukan mata
manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-akibat yang dibawa
teknologi pada peradaban.manusia secara keseluruhan. Pada hakikatnya, hal
tersebut tidak lain daripada menempatkan teknologi dalam fungsi sosial yang
wajar. Apabila hal ini bisa dilakukan, teknologi dapat memberikan harapan yang
cerah, oleh karena itu teknologi harus dapat merintis jalan ke arah pengadaan
pangan, sandang dan penyediaan pemukiman manusia tanpa merusak tatanan
masyarakat.
3. Dampak
perkembangan IPA dan Teknologi
Dampak
IPA dan teknologi terhadap kehidupan manusia seperti banyaknya penemuan seperti
penemuan energi cahaya, pengobatan dengan alat canggih sehingga dapat
mempermudah dan bermanfaat banyak bagi kehidupan manusia.
PERKEMBANGAN
ALAM PIKIRAN MANUSIA
Bagaimana alam pikiran manusia
berkembang dan bagaimana manusia selalu berusaha memuaskan keingin tahuannya?
Alam pikiran manusia dapat berkembang
karena dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
a.
Rasa Keingintahuan
Manusia
adalah mahluk yang dikaruniai akal dan pikiran oleh Tuhan, oleh karena itu
manusia disebut mahluk yang berpikir. Dimulai sejak manusia baru dilahirkan
pikirannya sudah dapat berkembang, seorang bayi selalu merekam segala sesuatu
yang baru pertama kali dilihatnya. Ketika bayi tersebut sudah mulai bertumbuh
menjadi anak-anak, anak tersebut sudah memiliki rasa keingintahuan
tentang segala hal, oleh sebab itu pikiran anak tersebut sudah mulai
dibayangi oleh pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai bentuk, warna dan
benda yang berada disekitarnya. Ketika dewasa pertanyaan-pertanyaan yang
sederhana itu akan semakin lebih rumit yaitu tentang bagai mana hujan dapat
terjadi? Bagaimana bumi dapat berputar ? dan sebagainya. Hal ini akan membuat
manusia berupaya untuk mencari tahu tentang semua jawaban dari setiap
pertanyaannya tersebut. Dan ketika pertanyaan tersebut sudah dapat terjawab
makan manusia akan cenderung mencari jawaban dari pertanyaan yang lebih rumit
lagi.
b.
Upaya Menanggulangi Keterbatasan
Manusia
dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing- masing. Terkadang
kekurangan yang dimiliki manusia dapat membatasi setiap gerak dalam kegiatan
yang manusia lakukan, sehingga manusia kesulitan untuk menjalankan
aktivitasnya. Tetapi tentunya keterbatasan ini tidak sertamerta membuat
manusia langsung menyerah. Keterbatasan yang dimiliki manusia membuat manusia
berpikir bagaimana cara menutupi atau menanggulangi kekurangannya tersebut
sehingga mereka dapat memudahkan aktivitasnya.
Contohnya
saja Louis Braille, ia mengalami kebutaan semenjak masih kanak-kanak. Kebutaan
ini membuat Louis Braille kesulitan dalam mengikuti pelajarannya disekolah
dikarenakan dia tidak dapat melihat bacaan yang terdapat dalam buku
pelajarannya. Louis Braille pun mencari cara bagaimana ia dapat mengikuti
pelajaran disekolah selayaknya teman-temannya, akhirnya ia menciptakan sebuah
huruf baru yang dapat ditulis dan dibaca oleh dirinya yaitu huruf Braille.
Sampai saat ini penemuannya itu berhasil memudahkan anak-anak yang mengalami
kebutaan seperti dirinya dalam proses pembelajaran terutama dalam membaca.
Contoh lainnya adalah Wright Bersaudara, mereka adalah yang pertama kali
menciptakan pesawat terbang. Mereka mencari cara bagaimana manusia dapat
menempuh jarak yang jauh dengan waktu yang singkat.
Hal
ini membuktikan bahwa rasa ingin tahu manusia dan upaya manusia untuk menanggulangi
keterbatasannya membuat alam pikiran manusia dapat berkembang, karena dengan
rasa ingin tahu manusia dan keterbatasan yang dimiliki manusia membuat manusia
berfikir diluar dari apa yang pernah mereka pikirkan biasanya.
MITOS,
PENALARAN, DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
MITOS
Mitos adalah
sebuah imajinasi dari manusia yang berusaha untuk menerangkan gejala alam yang
ada pada saat itu yang dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib.
Namun, disebabkan oleh keterbatasan manusia dalam menjelaskan hal tersebut
sehingga cenderung diidentikkan dengan seorang dewa/dewi, tokoh misteri serta
sesuatu yang berbau mistis. Sehingga pengetahuan yang diperoleh bersifat
subyektif.
Rasa
ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan
ataupun pengalaman. Untuk itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas
keingintahuannya itu. Sebagai contoh: “Apakah pelangi itu?”, karena tak dapat
dijawab, manusia mereka-reka jawaban bahwa pelangi adalah selendang bidadari.
Jadi muncul pengetahuan baru yaitu bidadari. Contoh lain: “Mengapa gunung
meletus?”, karena tak tahu jawabannya, manusia mereka-reka sendiri dengan
jawaban: “Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah”. Dengan menggunakan jalan
pemikiran yang sama muncullah anggapan adanya “Yang kuasa” di dalam hutan
lebat, sungai yang besar, pohon yang besar, matahari, bulan, atau adanya
raksasa yang menelan bulan pada saat gerhana bulan. Pengetahuan baru yang
bermunculan dan kepercayaan itulah yang kita sebut dengan mitos. Cerita yang
berdasarkan atas mitos disebut legenda.
Mitos itu timbul disebabkan antara
lain karena keterbatasan alat indera manusia misalnya:
1.
Alat Penglihatan
Banyak
benda-benda yang bergerak begitu cepat sehingga tak tampak jelas oleh mata.
Mata tidak dapat membedakan benda-benda. Demikian juga jika benda yang dilihat
terlalu jauh, maka tak mampu melihatnya.
2.
Alat Pendengaran
Pendengaran
manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi dari 30 sampai 30.000
perdetik. Getaran di bawah 30 atau di atas 30.000 perdetik tak terdengar.
3.
Alat Pencium dan Pengecap
Bau
dan rasa tidak dapat memastikan benda yang dicecap maupun diciumnya . manusia
hanya bisa membedakan 4 jenis masa yaitu rasa manis,masam ,asin dan pahit. Bau
seperti parfum dan bau-bauan yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila
konsentrasi di udara lebih dari sepersepuluh juta bagian. Melalui bau, manusia
dapat membedakan satu benda dengan benda yang lain namun tidak semua orang bisa
melakukannya.
4.
Alat Perasa
Alat
perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin namun sangat
relative sehingga tidak bisa dipakai sebagai alat observasi yang tepat. Alat-alat
indera tersebut di atas sangat berbeda-beda, di antara manusia: ada yang sangat
tajam penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam
penciumannya ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera kita maka
mungkin timbul salah informasi, salah tafsir dan salah pemikiran. Untuk
meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang
dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha-usaha lain adalah
penciptaan alat. Meskipun alat yang diciptakan ini masih mengalami kesalahan.
Pengulangan pengamatan dengan berbagai cara dapat mengurangi kesalahan
pengamatan tersebut.
Jadi,
mitos itu dapat diterima oleh masyarakat pada masa itu karena:
a.
Keterbatasan
pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung
maupun dengan alat.
b.
Keterbatasan
penalaran manusia pada masa itu.
c.
Hasrat ingin
tahunya terpenuhi
Menurut Auguste comte (1798-1857),dalam
sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai
keseluruhan, berlangsung tiga tahap:
1.
Tahap teologi atau fiktif
Pada
tahap teologi atau fiktif manusia berusaha untuk mencaari atau menemukan sebab
yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu,dan selalu
dihubungkan dengan kekuatan ghaib. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu
diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa
setiap gejala dan peristiwa dikuasi dan diatur oleh para dewa atau kekuatan
ghaib lainnya.
2.
Tahap filsafat atau metafisik atau abstrak
Tahap
metafisika atau abstrak merupakan tahap dimana manusia masih tetap mencari
sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan kepada
kepercayan akan adanya kekuatan ghaib , melainkan kepada akalnya sendiri,akal
yang telah mampu melakukan abstraktasi guna menemukan hakikat segala sesuatu.
3. Tahap positif atau ilmiah riel
Tahap positif atau riel merupakan tahap dimana
manusia telah mampu berfikir secara positif atau riel,atas dasar pengetahuan
yang telah dicapainya yang dikembangkan secara positif , melalui pengamatan ,
percobaan dan perbandingan.
Legenda
Legenda adalah sebuah cerita yang dirangkai secara turun temurun dan dipercayai
oleh masyarakat karena terbukti secara logis dalam pendeskripsian ceritanya,
cenderung mengemukakan kehadiran seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya
suatu daerah. Contohnya:
·
Tangkuban perahu
yang berlokasi di kota Bandung, sebagai hasil perwujudan kemarahan sangkuriang
yang telah gagal dalam mewujudkan pinta calon pinangannya yang merupakan ibu
kandungnya sendiri.
·
Sangkuriang
·
Lutung Kasarung
Cerita Rakyat
Cerita
Rakyat merupakan suatu peristiwa yang dikisahkan untuk menjelaskan akan terjadinya
sesuatu yang ada dimuka bumi ini. salah satu contoh kisah rakyat yakni
tangkuban perahu sebagai perwujudan kemarahan sangkuriang yang telah gagal
dalam mewujudkan calon pinangannya yang merupakan ibu kandungnya sendiri. Kisah
bawang merah dan bawang putih yang telah kita kenal sejak dahulu dapat menjadi
salah satu contoh dalam hal ini. Contohnya :
·
Malin Kundang
·
Si Pitung
·
Timun Mas
PENALARAN
Penalaran terbagi menjadi dua yaitu :
1.
Penalaran Deduktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari pernyataan
yang bersifat umum untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dan
menggunakan pola berpikir silogisme.
2.
Penalaran
Induktif yaitu cara berpikir yang bertolak dari
pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik kesimpulan yang bersifat
umum dan terkait dengan pengetahuan empirisme.
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Menurut Charles Price ada 4 macam cara
untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
1.
Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
2.
Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar
3.
Apriori
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai (melihat,mendengar,menyelidiki) keadaan tertentu.
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai (melihat,mendengar,menyelidiki) keadaan tertentu.
4.
Metode Ilmiah
Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah.
Seseuatu dianggap ilmiah apa bila memiliki patokan yg merupakan rambu2 untuk menentukan benar atau salah.
Ilmu pengetahuan dianggap Alamiah
apabila memenuhi 4 syarat yaitu:
·
Objektif
Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
Pengetahuan itu sesuai dengan Objek
·
Metodik
Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2 tertentu dan terkontrol
Pengetahuan itu diperoleh dengan cara2 tertentu dan terkontrol
·
Sistematis
Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yg utuh.
Pengetahuan ilmiah itu tersusundalam suatu system, tidak berdiri sendiri satu sama lain saling berkaitan ,saling menjelaskan,sehingga keseluruhan menjadi kesatuan yg utuh.
·
Berlaku Umum/
Universal
Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja ,tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten.
Pengetahuan tidak hanya diamati hanya oleh seseorang atau oleh beberapa orang saja ,tapi semua org dengan eksperimentasi yg sama akan menghasilkan sesuatu yg sama atau konsisten.
Ada 2 pokok untuk memperoleh
pengetahuan yaitu:
1.
Empiris
Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yg dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yg abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg kongkrit.
Yaitu pengetahuan yg disusun berdasarkan pada pengalaman, paham yg dikembangkan disebut Empiris. Bagi kaum rasionalis berpendapat pengetahuan manusia diperoleh melalui penalaran rasional yg abstrak,namun diperoleh melalui pengalaman yg kongkrit.
2.
Rasionalisme
Yaitu suatu cara yg didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yg dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran
Yaitu suatu cara yg didasarkan pada suatu rasio. Padanganya menyatakan rasio merupakan sumber dan pangkal dari segala pengertian hanya rasio sajalah yg dapat membawa orang kepada kebenaran dan dapat memberi petunjuk dalam segala jalan pikiran
Beberapa alasan mengapa manusia mudah
menerima mitos:
1.
Keterbatasan
pengetahuan manusia, pada umunya manusia memperoleh
informasi dari cerita orang yang mengetahui akan suatu hal. Kemudian hal ini
bepindah telinga kepada manusia yang lain. yang menjadi masalah adalah
kebenaran tentang informasi atau pengetahuan yang muncul dan telah menyebar
tersebut.
2.
Keterbatasan
manusia dalam menalarkan sesuatu, ini dikarenakan kemampuan berpikir
manusia pada saat itu masih latih. Sehingga pemikiran yan dihasilkan dapat
benar dan dapat pula salah.
3.
Keingintahuan
manusia yang telah terpenuhi untuk sementara, mengadung
pengertian bahwa ketika manusia tlah mampu menalarkan sedikit hal yang ada
dalam pikirannya maka disitulah letak kepuasan manusia yang diterimanya secara
intuisi.
4.
Keterbatasan alat
indera manusia, selain beberapa hal diatas
keterbatasan manusia terhadap bagaimana Ia menggunakan alat inderanay masih
terbatas sehingga jangkauan yang sangat detail dalam suatu penciptaan hal yang
baru masih bisa diragukan.
Sumber:
(MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR SOFTSKILLS)
NAMA : LUTHFIA INDRA RIZKA
KELAS : 1PA11
NPM : 14516147
Komentar
Posting Komentar